Adalah Leonardo
Da Vinci yang melukis Lukisan Perjamuan Terakhir, berdasarkan permintaan
Bangsawan Milan, Ludovico Sforza yang berkuasa pada tahun 1482-99.
Bangsawan ini menginginkan dekor religius pada ruangan makan di Tempat
Konvensi Santa Maria delle Grazie di Milan, Italia. Leonardo melukisnya
sempurna berdasarkan upah yang dibayarkan kepadanya.
Ukuran lukisannya sangat besar, yaitu 4,6 x 8,9
meter, menutupi seluruh tembok, tidak seperti lukisan-lukisan tiruan
yang kita lihat. Andaikata Leonardo masih hidup, dia tentunya akan
menghasilkan uang banyak dari setiap replika dan lukisan ulang daripada
Lukisan Perjamuan Terakhir ini. (Sampai sekarang sudah 84.000 replika
yang dibuat, mulai dari kaca, bantal hingga mousepad / tatakan mouse
dari komputer).
Leonardo memulai melukisnya pada tahun 1495 dan menyelesaikan lukisannya pada tahun 1498 ! Bayangkan, 3 tahun !
Lalu mengapa karya ini menjadi karya maha luar biasa ?
Dikarenakan, para murid Yesus digambarkan secara
manusia biasa dengan berbagai macam emosi dan perasaan mereka. Lukisan
Perjamuan Terakhir sebenarnya telah dilukis sebelumnya, tapi versi dari
Leonardo, adalah pertama yang menggambarkan setiap orang/murid berakting
sebagai orang biasa saja.
Lalu yang kedua, yang terpenting, teknik sudut
pandang dari Lukisan Perjamuan Terakhir sangat luar biasa ! Kita dapat
melihat setiap detail elemen tunggal dari lukisan tersebut mengarah pada
satu tujuan, ke tengah…Yesus sebagai kepala tunggal !
Itulah yang menjabarkan betapa luar biasanya contoh sudut pandang yang pernah diciptakan.
Secara spesifik, Lukisan Perjamuan Terakhir
menggambarkan detik-detik terakhir sebelum matahari terbit, dan Yudas
mengkhianati Yesus untuk ditangkap dan disalibkan; serta ekspresi semua
wajah murid Yesus dengan rasa takut, terkejut, sedih dan kecewa, terekam
dalam lukisan ini.
Di dalam Lukisan Perjamuan Terakhir adalah sebagai berikut (dalam gambar dari kiri ke kanan):
- Bartolomeus, Yakobus anak Alfeus dan Andreas, semua terkejut, Andreas terlihat sedang mengangkat tangannya.
- Yudas Iskariot, Simon Petrus dan Yohanes. Seperti terlihat dalam gambar, Yudas memiliki wajah gelap dan mengenggam kantong kecil. Simon Petrus terlihat marah dan muka Yohanes yang feminin terlihat seperti akan pingsan.
- Yesus, terlihat tenang di tengah badai.
- Thomas, Yakobus anak Zebedeus dan Filipus. Thomas terlihat tidak tenang, Yakobus terlihat terkejut, dan Filipus sepertinya sedang meminta klarifikasi.
- Matius, Tadeus dan Simon orang Zelot. Semua terlihat bingung, ketika situasi berubah semakin buruk, dan setiap murid terlihat meminta penjelasan.
***(END)***
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Perjamuan Akhir di Milan, lukisan ini disimpan di gereja Santa Maria delle Grazie di Milan dipajang di ruang makan biara.
BalasHapusSaya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/03/milan-di-perjamuan-akhir.html